Hari Minggu Prapaskah V
- Héctor Javier Tornel
- 5 Apr
- 2 menit membaca
Minggu, 6 April 2025
Cyclus C
Bacaan dari Kitab Yesaya (43: 16-21).
Mazmur 126
Bacaan dar Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (3:8-16).
Bacaan Injil - Yohanes (8: 1-11).
Aku hendak membuat sesuatu yang baru
Setiap bangsa memiliki sejarahnya. Terkadang, ketika kita melihat ke masa lalu, kita mengingat momen-momen penderitaan, kebahagiaan, atau masa-masa yang sulit dan istimewa, seperti bangsa Israel yang pernah menjadi tawanan. Jika ada bangsa yang memiliki sejarah penuh penderitaan, itu adalah bangsa Israel—bangsa kita. Tetapi, satu hal yang selalu dimiliki oleh bangsa Israel adalah harapan. Bahkan ketika mereka meninggalkan Tuhan, Tuhan tetap berbicara melalui kitab Yesaya: “Janganlah mengingat-ingat hal-hal yang dahulu, [...] Lihat! Aku hendak membuat sesuatu yang baru, [...]; belumkah kamu mengetahuinya?”

Kadang-kadang kita memiliki ide-ide yang pesimis, pikiran negatif, dan penuh kekalahan. Di masyarakat ini, jika kita tidak mencapai standar kekayaan, pendidikan, atau tren mode, kita sering dianggap sebagai pecundang. Seolah-olah kita ditakdirkan untuk kalah dalam sejarah ini. Namun hari ini ada kesempatan untuk menemukan standar yang berasal dari Tuhan, yang berfirman: “Aku hendak membuat sesuatu yang baru [...]. Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.”
Seharusnya kita bekerja keras di tengah masyarakat ini, tetapi bukan dengan tekanan, melainkan dengan harapan bahwa Tuhan selalu membuka jalan yang baru: “Sekarang hal itu sudah tumbuh, tidakkah kamu mengetahuinya?
Betapa besar penghiburan yang ada dalam kata-kata ini bagi mereka yang sedang melewati masa-masa sulit. Allah yang memberi kesempatan baru.
Allah hadir melalui teman-teman bagi para mahasiswa yang tinggal jauh dari rumah dan terkadang merasa lemah dan sendirian.
Allah hadir melalui guru-guru bagi para murid yang tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua.
Allah hadir melalui tawa ceria dari anak kecil yang polos saat kita mengalami hari yang sulit dan melelahkan.
Allah hadir di dalam musik untuk menghibur kita dan agar kita bisa saling berbagi dengan sukacita yang besar.
Allah yang selalu membuka jalan yang baru ketika kita merasa kalah. “sekarang sudah tumbuh belumkah kamu mengetahuinya?”

Yesus hari ini dalam Injil menunjukkan hal itu dengan membuka jalan yang baru bagi seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Yesus membela perempuan ini di depan sekelompok orang yang hendak melemparinya dengan batu, sekelompok orang yang ingin membunuhnya. Namun, mereka meninggalkan tempat itu setelah dikonfrontasi dan setelah pembelaan dari Yesus. Maka, Yesus berkata kepada perempuan itu: “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?”
Kristus yang menunjukkan jalan dari Allah, Jalan belas kasihan. Di dalam masyarakat di mana kita bisa ditolak Yesus ingat kita bahwa kita memiliki anugerah dan pengampunan dari Tuhan. “sekarang sudah tumbuh belumkah kamu mengetahuinya?”
Mari kita terus mempersiapkan diri dalam perjalanan Prapaskah ini, dengan menegaskan kembali belas kasihan Allah dalam diri kita. Mari kita merenungkan kembali sejarah hidup kita dengan sungguh-sungguh, membiarkan Allah menyembuhkan luka-luka kita, dan mengambil jalan yang benar yang Dia undang kita untuk tempuh—jalan yang akan membawa kita bangkit bersama-Nya

Bacaan ini mengingatkan kita bahwa meskipun kita sering merasa tertekan oleh standar sosial, selalu ada harapan baru dari Tuhan. Dengan iman, kita bisa menemukan jalan keluar dari setiap kesulitan dan menuju kehidupan yang lebih baik.